Buka mata, buka
Insto! Eh, sebelum membahas Insto Dry Eyes, izinkan saya bercerita – agak
panjang – terlebih dahulu. Kali ini tentang indra penglihatan kita. Ya betul,
mata. Berkaca dari pengalaman pribadi, kondisi mata tidak nyaman harus
ditangani sebelum menimbulkan masalah baru yang lebih buruk.
Mata kering
menjadi gangguan kecil yang sering timbul pada sebagian orang saat beraktivitas,
juga dengan saya beberapa tahun lalu. Meskipun ringan, gangguan mata kering tidak
boleh diabaikan begitu saja. Pertengahan tahun 2014, sebagai mahasiswa ketika itu saya mulai memasuki
“semester sibuk” yang hampir tak kenal waktu untuk “berjibaku” dengan kegiatan kampus.
Buku dan laptop menjadi barang wajib
yang harus digunakan lebih sering ketika bertempur dengan laporan disusul
tugas-tugas. Mayoritas waktu pagi hingga petang, saya beraktivitas di kelas,
laboratorium, dan unit kegiatan mahasiswa (UKM). Lanjut malam hari untuk mengerjakan
tugas dan laporan atau rolling.
Akhirnya, pada
penghujung Oktober, “Kreek!” Retak? Bukan retak sih, tetapi indra penglihatan saya
bermasalah. Otot-otot mata bagian kiri saya tampak menebal, juga terlihat
endapan berwarna merah. “Kok bisa, sih? Bukan kecolok, kan?” Banyak pertanyaan bergulir ketika bertemu teman-teman di jalan.
Sedikit cemas,
saya pergi mengunjungi dokter mata di PMI Banyumas. Rangkaian pemeriksaan yang
dilakukan adalah diskusi singkat, “sorot” bagian mata dengan senter kecil, dan
selesai. Pak Dokter kembali ke meja kerjanya dan meletakkan senter kecil ke
tempat semula. Dengan santai beliau menyampaikan, “Pecah bagian pembuluh darah,
tidak apa-apa. Jangan main laptop dulu, ya....”
(source : www.pexels.com) |
“Lha, nasib
laporan dan tugas kuliah saya bagaimana, Pak?”
Batin saya bergejolak, didukung kondisi kepala berdenyut dan satu
penglihatan yang kabur. Pak Dokter menyodorkan secarik kertas bertuliskan resep
yang harus saya tebus dan menjelaskan cara pemakaian obatnya.
Di apotek, saya
agak terkejut melihat nominal yang harus dibayarkan demi kesembuhan satu penglihatan. Kesehatan memang
mahal harganya. Oh tidak! Lebih tepatnya, kesehatan itu tidak ternilai
harganya.
(source: www.pexels.com) |
Berdasarkan
pemeriksaan, dokter juga menerangkan kalau otot-otot mata menjadi tegang akibat
standby berkepanjangan, tetapi saya remehkan.
Sudah paham 'kan, terlalu sedikit frekuensi berkedip menimbulkan
kelelahan yang berujung pada
mata kering.
Bukan hanya
menatap layar monitor dan durasi baca yang panjang, ternyata udara AC dan angin
di luar ruang turut menyumbang penyusutan air mata, terutama saat berkendara. Seperti
halnya kulit apabila terpapar udara ekstra lembap, bola mata kita juga akan
kering.
Secara umum
banyak kegiatan yang mempengaruhi timbulnya mata kering, faktor internal
maupun eksternal. Oleh karena itu, kita perlu
bersiap untuk mencegah atau melakukan penyesuaian jika mengalaminya. Tiga hal
utama yang wajib kita pahami tentang mata kering : faktor/penyebab, gejala,
serta solusi untuk mengatasinya.
Memahami Tiga Gejala
Mata Kering
Apabila
menghadapi serangkaian gangguan, mata kita akan bereaksi agar dapat bertahan
dari hal-hal membahayakan. Jika tanggapan kita terlalu lama atau bahkan tidak
tepat, maka akan timbul gejala yang tidak nyaman. Adapun gejala mata kering,
dapat kita rasakan dengan ciri mata sepet, mata pegel, serta mata perih.
Gejala mata sepet
dapat terjadi akibat pancaran (radiasi) yang berlebihan bagi mata sehingga terasa ada suatu benda ketika
menutup kelopak mata. Mata pegel biasanya juga diikuti
area sekitar mata yang terasa berdenyut-denyut. Kontak udara dengan mata terlalu lama bisa menyebabkan mata perih disertai
iritasi. Begitu pula induksi debu maupun partikel lain membuat mata menjadi
iritasi dan berwarna merah.
Menghindari Mata Kering
Green landscape (source : author's document) |
Kalau sudah paham
bahwa mata SEPET, PEGEL, PERIH adalah gejala mata kering, apa cukup kedip-kedip
dan kucek-kucek mata? Jangan dong.... Setelah insiden pecah pembuluh darah, saya
tetap tidak bisa absen dari komputer jinjing. Ada beberapa cara yang untuk
mengurangi dan menanggulangi potensi mata kering, antara lain:
- Beristirahat dan pindah objek penglihatan selama beberapa saat, bisa tengok pemandangan luar jendela, langit-langit ruangan, atau spot yang menyejukkan mata seperti tanaman berwarna hijau dan bunga. Bisa deh, pelihara pet plant di dalam atau luar ruangan.
- Senam mata dengan cara menggerakan bola mata ke arah kiri-kanan, atas-bawah, diagonal atas-bawah, serta berputar 360o searah jarum jam dan sebaliknya.
- Tutup mata dengan telapak sekejap, jangan ditekan terlalu kuat. Kemudian, pijit/pijat daerah kening dan atas pangkal hidung antara kedua alis.
- Kompres dengan air es, kalau tidak ada? Boleh dengan air dingin, tetapi tidak disarankan air hangat apalagi air panas….
- Teteskan Insto Dry Eyes sesuai aturan pakai, baik tanpa ataupun dengan resep dokter. Petunjuk boleh dibaca pada kemasan.
Mini green-spot (source : author's document) |
Insto Dry Eyes merupakan
cairan isotonik yang diracik untuk mengatasi gejala mata kering. Cairan ini tidak hanya berfungsi sebagai
pelumas seperti halnya air mata, tetapi juga membantu meringankan iritasi ringan akibat sedikitnya produksi air mata dan infeksi.
Insto Dry Eyes (source : author's document) |
Berbeda dengan
Insto Reguler, Insto Dry Eyes mengandung Hydroxypropyl methylcellulose yang berfungsi
mengatasi mata kering akibat udara maupun cahaya. Sedangkan Benzalkonium chloride berperan sebagai
antiseptik untuk mencegah infeksi pada mata oleh mikroba.
Pemakaian produk
ini dapat dilakukan sebanyak 1 atau 2 tetes pada masing-masing mata, 3x sehari
ataupun sesuai petunjuk dokter. Kandungan kimia dalam obat tetes mata dapat
merusak selaput mata apabila digunakan secara berlebihan, baik jumlah cairan
ataupun jangka waktu pemakaian.
Umumnya, obat tetes mata yang telah dibuka
lebih dari 30 hari tidak boleh lagi digunakan. Kenapa sih, kan sayang tidak
dihabiskan? Seperti yang kita ketahui, virus, bakteri, dan jamur lebih kosmopolit dari manusia, mudah berkembang biak di mana saja. Bukan tidak mungkin, banyak mikroba
yang hinggap ketika tutup botol terbuka dan hendak meneteskannya ke dalam mata.
Sekali lagi,
pengalaman adalah guru. Kalau merasa sibuk dengan aktivitas tatap layar monitor maupun
aktivitas lain yang memerlukan standby mata jangka lama, ada baiknya sedia obat tetes mata.
Insto Dry Eyes boleh, deh, diletakkan berjejer dengan media kerja di atas
mejamu. Bye, mata kering!
No comments:
Post a Comment