Thursday 5 October 2017

Edukasi dan Promosi Internet Baik Bersama Telkomsel

Narasumber Seminar Internet Baik Purwokerto (Dokumentasi pribadi)

Sebuah program edukasi internet sehat, Internet Baik, diadakan oleh CSR PT Telkomsel di beberapa kota. Kegiatan ini menggandeng Yayasan Kita & Buah Hati, Kakatu, dan ICT Watch yang menyasar guru, orang tua, serta sebagai peserta untuk membantu menyebarkan edukasi pemanfaatan internet secara positif. Tahun ke-2 program #InternetBaik akan dilaksanakan di 15 kota di Indonesia, antara lain Sukabumi, Purwokerto, Semarang, Denpasar, Serang, Mataram, Ambon, Pinrang, Palu, Jayapura, Balikpapan, Pontianak, Banda Aceh, Bengkulu, dan Dumai.

Program Internet Baik merupakan bentuk kepedulian untuk mengontrol aktivitas masyarakat di dunia maya. Kebebasan mengakses informasi dapat dilakukan oleh siapapun, di manapun, kapanpun, serta melalui media apapun. Bahkan pada era digital ini, asalkan mempunyai konektivitas internet,  informasi dari berbagai penjuru dunia dapat dengan mudah diakses melalui perangkat yang ada.

Perkembangan teknologi dan informasi mengalir tidak terbendung, terutama  melalui media sosial. Seperti mata pisau yang bermata dua, internet memberi dampak yang bertolak pada berbagai sisi. Internet dapat digunakan untuk membangun perkembangan pendidikan, sosial, atau muatan positif lainnya. Namun, di sisi lain, internet dijadikan sebagai sarana penyebaran informasi palsu, fitnah, hingga isu SARA.

Program eduasi yang bertajuk BAIK (Bertanggung jawab, Aman, Inspiratif, dan Kreatif) ini, sebagai bentuk upaya edukatif preventif dan perbaikan terhadap atmosfir dan aliran informasi di dunia maya. Orang tua, pengajar serta pihak yang terlibat perlu untuk menyebarkan prinsip-prinsip cerdas dalam bermedia sosial, sehingga anak dan generasi muda diharapkan lebih cerdas dalam memahami etika dan etiket penggunaan internet.

Acara Internet Baik ini gratis dan boleh diikuti oleh siapa saja, asalkan memenuhi syarat (Ya iyalah, kepriwe sih?). Update 5 Oktober 2017, nama kota yang bercetak tebal telah dilaksanakan program Internet Baik. Bagi yang berminat mengikuti program ini, cari kota yang akan didatangi (siapa tahu ada perubahan), untuk info lebih lanjut klik http://internetbaik.web.id/). Oiya, jangan lupa registrasi. Pendaftar yang memenuhi kriteria Insyaallah akan dihubungi panitia.

Kota Purwokerto merupakan kota ke-2 setelah Sukabumi yang dikunjungi untuk program Internet Baik tahun ini. Program Internet Baik dilaksanakan selama 2 hari, yaitu pada tanggal 5 dan 6 September 2017.  Hari pertama dilaksanakan seminar Internet Baik di Pendopo Sipanji, Kantor Pemerintahan Kabupaten Banyumas, sebelah utara alun-alun Purwokerto. Sebagai kegiatan “pendalaman”, diadakan Workshop di Hotel Java Heritage Purwokerto (Jl. Dr. Angka No.71, Sokanegara, Purwokerto) pada hari berikutnya.

Sambutan oleh Pak Rahmat (Branch Manager Telkomsel Purwokerto), Perwakilan CSR PT Telkomsel (Dokumentasi pribadi)
          
Kegiatan seminar yang dijadwalkan mulai pukul 08.00 WIB, molor beberapa jam (mungkin 2 jam). Kebetulan, saya adalah peserta ke-3 paling awal registrasi, sekitar kurang 15 menit dari jadwal baru 3 orang yang datang. Hingga pukul 08.00, peserta yang datang belum mencapai 10 orang.  Satu jam berlalu, peserta masih sedikit sehingga panitia menghimbau peserta untuk mengajak dan menghubungi teman lain untuk berpartisipasi. Hingga acara dimulai, kursi yang tersedia pun tidak penuh. Memang, menurut saya penyebaran informasi kegiatan Internet Baik di Purwokerto ini kurang dan terlalu mepet dengan hari-H. Walhasil, ada “pihak” yang ngeluh di media sosial kalau acaranya tidak disebar melalui internet, tetapi aslinya saya tahu kegiatan ini dari media sosial Facebook, hlo, beberapa hari sebelumnya. Sebaiknya sih, jangan merasa jadi korban kemoloran acara (kalau datangnya juga tidak di awal waktu) dan jangan soktahu kalau tidak benar-benar tahu (Maaf, saya sebel!).

Secara keseluruhan, acara seminar berjalan lancar. Namun, dengan terbatasnya waktu, materi disampaikan secara maraton, sehingga kesempatan tanya-jawab hanya berlangsung beberapa kali. Ketiga narasumber Kak Syarief (Yayasan Kita & Buah Hati), Kak Sa’ad Ibrahim (Kakatu), dan Kang Acep Syarifuddin (ICT Watch), secara bergantian dan saling melengkapi dalam menyampaikan materi. Materi berkaitan seputar aktivitas berinternet. Bagaimana cara berinternet dengan baik dan sehat? Bagaimana cara mencegah serta mengurangi dampak negatif internet? Bimbingan penggunaan internet secara positif tidak hanya melalui kontrol aktivitas anak pada gawai, tetapi juga komunikasi untuk membangun jiwa yang positif. Akhirnya, seminar usai pada siang hari yang mendung-terik, tetapi gerimis.*Eh, abaikan!

Seperti yang saya tulis sebelumnya, bahwa hari ke-2 ada kegiatan lanjutan bagi peserta terpilih, ya workshop. Workshop yang diadakan terbagi ke dalam 3 kelas, yaitu “Menyiapkan Edukasi dan Penanganan Kasus Siswa”; “Jurnalisme Warganet: Blog Bikin Asik”; dan “Pembuatan Video Pendek.”  

Kelas yang saya ikuti adalah Jurnalisme Warganet alias belajar nge-blog beserta etikanya dalam beraktivitas di dunia maya.Pagi sebelum acara dimulai, semua peserta sarapan di lobi depan ruang kegiatan. Semua bebas mengambil makanan dan minuman yang ingin dikonsumsi, saya pun mencoba minum kopi dengan maksud supaya tidak ngantuk (pelor mode on!). Tiba-tiba, “Baaaahhh…” Puaaaiit luar biasa, hanya tak kasih satu kantong kecil gula. Beberapa orang langsung nengok ke arah saya. Apa ini yang namanya Espresso? Sebagai orang yang bukan pecinta kopi, saya urungkan niat menghabiskan secangkir kopi hitam pekat tersebut. Daripada ada pihak yang bergejolak, iya, kan?*Heeiy... tummy.

Setelah sarapan secukupnya, peserta masuk ke ruangan untuk mulai kelas masing-masing. Kelas jurnalisme dipandu oleh Kang Acep dengan narasumber Uda Erick Gafar (penulisan namanya, betul, gak?). Kegiatan diawali dengan pemutaran video berisi program-program yang dilaksanakan ICT Watch dan Relawan TIK. Dalam video, salah satu lokasi pelaksanaan program ada di Kabupaten Banyumas, tempat saya dulu ikut Basic Training sebuah ormas. Meskipun berasal dari Kebumen yang kosa-katanya serumpun dengan Banyumas-Bahasa Ngapak, ampuuun… tetapi saya (dan sebelah saya yang asli Banyumas) tidak bisa menahan tawa saat dialek Ngapak menghiasi video.

Usai menyaksikan video, Uda Erick berbagi tentang dasar-dasar blogging. Mulai dari tujuan adanya kegiatan blogging, platform gratis dan dasar memulai sebuah blog, apa saja konten blog (artikel online lain) dan aturannya, hingga jenis-jenis konten artikel yang biasa ditulis dalam media online. Setelah ishoma (istirahat, sholat, makan), peserta yang dibagi menjadi beberapa grup diberi tugas untuk praktik membuat artikel hard news maupun feature terkait dengan kegiatan Internet Baik. Setelah lebih dari 2 jam, beberapa artikel yang sudah selesai dikoreksi bersama-sama. Ketika azan asar terdengar, kelas pun berakhir. Sebagai penutup, kami berfoto bersama, bersama Neba juga tentunya. Akan tetapi, sayangnya saya sama sekali tidak ada dokumentasi kegiatan hari ke-2.
(Artikel ini sebenarnya adalah pengembangan artikel hard news hasil praktik jurnalisme yang gagal dikoreksi, karena waktu sudah sore).

Terima kasih Telkomsel, YKBH, Kakatu, dan ICT Watch serta pihak-pihak yang mendukung dan mengadakan Program #InternetBaik. Semoga semakin banyak pihak yang tersadar serta terdampak dari adanya langkah positif dan keren ini. (S-Ochi)


Sketsa Bunga Mawar